YOGYAKARTA – Sebanyak 1.200 siswa mulai tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) di DIY ambil bagian dalam Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) DIY 2014. Event tahunan ini akan berlangsung hingga 24 Maret mendatang.
Ketua Penyelenggara Popda Edy Wahyudi mengatakan, Popda 2014 akan mempertandingkan 18 cabang olahraga dan memperebutkan 252 medali emas, 252 perak, dan 504 perunggu. Event ini menjadi ajang untuk menyiapkan atlet pelajar melalui jalur pembinaan secara progresif dan berkelanjutan. “Totalpesertayangambilbagian dalam Popda 2014, sebanyak 1.200 siswa terbaik yang mewakili kabupaten/kota di DIY.” “Kami berharap muncul atlet-atlet yang dapat mengharumkan tidak saja daerah tapi juga negara di kemudian hari,” kata Edy di sela-sela pembukaan Popda, kemarin.
Selain itu, Popda kali ini merupakan event untuk menjaring atlet pelajar yang disiapkan menghadapi Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) di Jawa Barat pada 2015 mendatang. Tahun 2013 lalu pada ajang yang sama, DIY hanya mampu menghasilkan empat medali emas dan satu medali perunggu. Tahun ini, Kabupaten Bantul mengirim atlet terbanyak yakni 270 dengan cabang olahraga andalan meliputi atletik, judo, senam, pencak silat, dan karate. Tahun lalu, Bantul menempati posisi runner up dengan raihan 48 emas, 48 perak, dan 42 perunggu. Anggota kontingen terbanyak kedua ditempati Sleman dengan 262 atlet.
Sleman mengandalkan bulutangkis, takraw, karate, dan atlet untuk mendulang emas. Tahun 2013, Sleman tempati urutan ketiga dengan koleksi 24 emas, 48 perak, dan 42 perunggu. Gunungkidul berada di bawah Sleman dengan 256 atlet. Daerah ini mengandalkan atletik, gulat, judo, taekwondo, dan karate untuk memperbaiki hasil akhir. Tahun 2013, Gunungkidul hanya sanggup meraih 10 medali emas, 15 perak, 23 perunggu, dan menempati posisi empat. Kota Yogyakarta yang menyandang predikat juara umum tahun lalu, mengandalkan 248 atlet dengan cabang olahraga andalan meliputi taekwondo, renang, panahan, sepak bola, dan bola basket. Pada 2013, Kota Yogyakarta tampil dominan dengan 64 emas, 46 perak, dan 43 perunggu.
Di posisi terakhir, ada Kulonprogo yang mengirimkan 200 atlet. Kabupaten paling barat DIY ini mengandalkan cabang tinju, gulat, dan panahan untuk beranjak dari posisi buncit. Tahun lalu Kulonprogo hanya sanggup meraih tujuh emas, 10 perak, dan 48 perunggu. Ketua Umum KONI DIY GBPH Prabukusumo meminta atlet bertanding secara sportif. Dia juga meminta pengadil tidak berbuat curang. Sehingga atlet yang dirugikan tidak drop dan atlet yang diuntungkan tidak menanggung beban karena merasa bersalah.
Ketua Penyelenggara Popda Edy Wahyudi mengatakan, Popda 2014 akan mempertandingkan 18 cabang olahraga dan memperebutkan 252 medali emas, 252 perak, dan 504 perunggu. Event ini menjadi ajang untuk menyiapkan atlet pelajar melalui jalur pembinaan secara progresif dan berkelanjutan. “Totalpesertayangambilbagian dalam Popda 2014, sebanyak 1.200 siswa terbaik yang mewakili kabupaten/kota di DIY.” “Kami berharap muncul atlet-atlet yang dapat mengharumkan tidak saja daerah tapi juga negara di kemudian hari,” kata Edy di sela-sela pembukaan Popda, kemarin.
Selain itu, Popda kali ini merupakan event untuk menjaring atlet pelajar yang disiapkan menghadapi Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) di Jawa Barat pada 2015 mendatang. Tahun 2013 lalu pada ajang yang sama, DIY hanya mampu menghasilkan empat medali emas dan satu medali perunggu. Tahun ini, Kabupaten Bantul mengirim atlet terbanyak yakni 270 dengan cabang olahraga andalan meliputi atletik, judo, senam, pencak silat, dan karate. Tahun lalu, Bantul menempati posisi runner up dengan raihan 48 emas, 48 perak, dan 42 perunggu. Anggota kontingen terbanyak kedua ditempati Sleman dengan 262 atlet.
Sleman mengandalkan bulutangkis, takraw, karate, dan atlet untuk mendulang emas. Tahun 2013, Sleman tempati urutan ketiga dengan koleksi 24 emas, 48 perak, dan 42 perunggu. Gunungkidul berada di bawah Sleman dengan 256 atlet. Daerah ini mengandalkan atletik, gulat, judo, taekwondo, dan karate untuk memperbaiki hasil akhir. Tahun 2013, Gunungkidul hanya sanggup meraih 10 medali emas, 15 perak, 23 perunggu, dan menempati posisi empat. Kota Yogyakarta yang menyandang predikat juara umum tahun lalu, mengandalkan 248 atlet dengan cabang olahraga andalan meliputi taekwondo, renang, panahan, sepak bola, dan bola basket. Pada 2013, Kota Yogyakarta tampil dominan dengan 64 emas, 46 perak, dan 43 perunggu.
Di posisi terakhir, ada Kulonprogo yang mengirimkan 200 atlet. Kabupaten paling barat DIY ini mengandalkan cabang tinju, gulat, dan panahan untuk beranjak dari posisi buncit. Tahun lalu Kulonprogo hanya sanggup meraih tujuh emas, 10 perak, dan 48 perunggu. Ketua Umum KONI DIY GBPH Prabukusumo meminta atlet bertanding secara sportif. Dia juga meminta pengadil tidak berbuat curang. Sehingga atlet yang dirugikan tidak drop dan atlet yang diuntungkan tidak menanggung beban karena merasa bersalah.
http://www.koran-sindo.com/node/375617